Sabtu, 23 Februari 2013

MASSA KECILKU

         Matahari semakin kebarat. suara dongkeret terdengar keras menggiringgi tengelamnya matahari.
Pukullima  sore aku berangkat kemushola atau sering kami sebut langgar. Semangat  berangkat mengaji terkadang membara, tapi malas sering kali datang  pula malas memberatka langkahku.
        Sebuah sarung tersampir dipundakku sebuah peci hitam menempel dikepalaku.
entah peci itu  kemana sekarang, sarung pun mungkin udah lenyap ditelan bumi.Aku merasa kangen sarung  bermotif batik  yang aku suka itu. Jika temen-temen pake motif kotak aku tidak mau, memang aku aneh sejak kecil, gk mau berselera sama dengan  temen lain.
       Aku dan temen-temen  lebih suka berangkat awal agar bisa puas bermain. Kejar-kejaran,Jilumpet ,Plorotan didalam mushola , yang tak ketinggalan bermain sepak bola di sebelah selatan mushola. Itu ragam mainan kami pada tahun 1998-an. Mungkin sebagian kecil anak  - anak desa masih ada yang bermain seperti itu. Tapi jangan harap untuk menjumpai di semua tempat. Ini kan dah  era nya k-pop dan boy band.
   
        Sepak bola adalah permainan yang sangat asik waktu itu sebelum PS1,2,dan 3 dibuat oleh  pabrik SONY. Dengan kaki tanpa alas dengan bola pastik dan juga gawang yang mleot  kami asik  mengotak atik bola, membagi bola dan men shoot nya ke gawang lawan. tiga puluh menit sebelum adzan mahrib sudah cukup  membuat kami ngos-ngosan dan kehingan ion kata iklan Pocari sweat.

        Adzan mahrib berkumandang kami  pun berhenti,  berlari  menuju mushola dengan rasa bangga dan tertawa bagi mereka yang menang,  ada juga yang berjalan santai menikmati kekalahanya.
Kami berlomba cepet-cepetan berwudhu ea lo gk bakalan antri lama. Aku sering dapat yang pertama lo gk ea cuma antri beberapa teman. Demi ion tubuh yang hilang dan terutama haus aku sering minum air langsung dari kran. Ia memang tak ada acara lain untuk menghilangkan rasa haus itu. Maklumi saja kita kan masih anak-anak  dan yang terpenting tak sakit. mminum air dari kran debagian dari kami melakukanya.
Setelah wudhu terasa lebih segar, panas ditubuh  mulai adem. Tentang kringat entah kemana hilang nya, yang pasti kita enjoy dalam mengaji.

        Sholat mahrib berjamaah  berlanjut mengaji iqro'. Lantunan ayat-ayat al-quran dari suara anak-anak  mengisi ruangan. Aku Duduk bersila mengeja huruf-huruf  arab yang berada dihadapan ku. Dua jam  telah terlewati mengaji pun ditutup dengan  sholat isyak berjamaah.
        Jam mengaji telah usai kami pulang menelusuri gelapnya malam dengan sedikit sinar bulan  menuju rumah masing-masing. Aku berjalan pelan diiringgi bulan diatasku yang  berusaha mengikutiku.
eahhh aku biarkan saja bulan yang terus menatapku dikelilinggi bintang-bintang dilangit biru.

       Didepan pintu rumah sebelum masuk aku menatap gunung di timur yang berada tepat  dihadapan  rumahku.Segitiga besar dengan beberapa lampu menghiasi gunung itu.
Setelah puas aku masuk menuju kamar, tidur melanjutkan kehidupan eok hari.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar